Jamkrindo

STY Masih Percaya Timnas Indonesia Bisa Melesat ke Piala Dunia 2030

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 22 Oct 2025, 17:24 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menegaskan bahwa kegagalan Garuda melaju ke Piala Dunia 2026 bukan akhir dari segalanya. Menurutnya, masih ada harapan dan peluang besar bagi Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2030 jika semua pihak mau bekerja lebih serius.

“Memang sayang sekali kita gagal di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia, tapi sepak bola enggak berhenti di situ,” kata Shin dalam unggahan Youtube Goal Post, Selasa (21/10/2025).

Pelatih asal Korea Selatan itu menyebut, perjalanan panjang Timnas Indonesia selama kualifikasi harus dijadikan pelajaran berharga. Ia melihat potensi besar dari pemain muda Indonesia yang bisa menjadi tulang punggung tim masa depan.

“Masih ada harapan, masih ada langkah berikutnya. Jadi jangan terlalu kecewa, di 2027 juga ada Piala Asia,” ujarnya.

Shin Tae-yong dikenal punya ikatan kuat dengan Timnas Indonesia. Di bawah asuhannya, Indonesia berhasil menembus ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia juga sukses meningkatkan mental dan disiplin para pemain hingga disegani di level Asia Tenggara.

Pelatih berusia 55 tahun itu menilai, arah pengembangan sepak bola Indonesia sudah mulai benar. Namun, dibutuhkan kesinambungan dan keseriusan dari federasi, pelatih, dan klub untuk menjaga momentum itu tetap hidup.

“Kalau dipersiapkan lebih baik, saya yakin Indonesia bisa menuju Piala Dunia 2030,” tegas Shin. “Saya harap semua pihak bisa melihat ke depan dan terus membangun semangat itu lagi.”

Komentar Shin muncul tak lama setelah Timnas Indonesia yang kini diasuh Patrick Kluivert tersingkir di ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) membuat peluang Indonesia lolos pupus di tahap akhir.

Hasil tersebut berimbas pada keputusan PSSI dan Patrick Kluivert untuk mengakhiri kerja sama secara resmi pada Kamis (16/10/2025). Kegagalan itu menjadi pukulan berat, tapi juga momentum untuk introspeksi bagi sepak bola nasional.

Bagi Shin Tae-yong, kegagalan adalah bagian dari proses menuju kematangan. Ia menegaskan bahwa yang paling penting bukan sekadar hasil, melainkan bagaimana tim dan ekosistem sepak bola nasional belajar dari kesalahan.

“Sepak bola itu perjalanan panjang. Gagal sekali bukan berarti gagal selamanya,” katanya.

Optimisme Shin dianggap sebagai pesan moral bagi publik yang sempat kecewa. Harapan untuk tampil di panggung dunia tetap terbuka jika pembinaan dilakukan serius dan sistem kompetisi domestik terus diperbaiki.

Bagi banyak penggemar, ucapan Shin menjadi pengingat bahwa Timnas Indonesia masih punya masa depan cerah. Piala Dunia 2030 mungkin masih lima tahun lagi, tapi arah dan semangat sudah harus dibangun dari sekarang.