Jamkrindo

Menteri Ekonomi Kreatif Terima Audiensi Pop Mart, Dorong Kolaborasi Pengembangan IP Lokal

Oleh Desti Dwi Natasya pada 13 Aug 2025, 13:47 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf), Teuku Riefky Harsya menerima audiensi Pop Mart International Group di Kantor Kementerian Ekonomi Kreatif, Jakarta. Pertemuan ini membahas potensi kolaborasi dalam aktivasi dan distribusi intellectual property (IP) lokal di berbagai sektor strategis.

Menteri Ekraf menegaskan bahwa Indonesia sedang memasuki fase penting pengembangan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

“Rencana Pop Mart untuk menghadirkan proyek pengalaman IP ikonik di Indonesia sejalan dengan strategi kementerian membangun ekosistem berbasis IP. Hal ini selaras dengan potensi budaya, nilai lokal, dan kekuatan ekonomi kreatif kita,” ujar Teuku Riefky.

Untuk memperluas jangkauan industri kreatif Indonesia ke pasar dunia, dibutuhkan inovasi dan kemitraan strategis dengan mitra yang memiliki pemahaman mendalam tentang pasar global, pengembangan, serta komersialisasi IP. Menteri Ekraf juga melihat peluang kerja sama strategis dengan Pop Mart Global untuk meningkatkan daya saing ekonomi kreatif Indonesia di tingkat internasional.

“Potensi kolaborasi dapat dilakukan dalam tiga bidang utama, yaitu proyek pengalaman IP di Indonesia, pengembangan jangka panjang sektor ekonomi kreatif berbasis IP, serta inisiatif lain seperti business matching dan peluang menampilkan IP Indonesia diproduk Pop Mart,” katanya.

Ia berharap kolaborasi ini membuka pasar baru sekaligus memberikan ruang bagi kreator IP lokal untuk tampil dan berkembang.

Marketing Director Pop Mart International Group, Eva Zhao, menyampaikan bahwa Pop Mart saat ini memiliki lebih dari 500 toko di lebih dari 30 negara dan wilayah, 2.300 roboshop, serta 50 juta anggota di seluruh dunia.

Dengan kontribusi seniman dari berbagai negara menghasilkan beberapa IP populer yang dimiliki antara lain Molly, Dimoo, Hirono, Skullpanda, dan Labubu. Selain mainan koleksi, Pop Mart juga mengembangkan lini perhiasan, taman hiburan Pop Land, pameran Pop Toy Show, hingga kafe bertema di Bangkok. Perusahaan menargetkan membuka 54 toko di Indonesia pada akhir 2025.

Head Marketing Pop Mart International Group, Ivy Wang, menambahkan bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap kolaborasi dengan kreator lokal. “Kami sangat tertarik dengan budaya lokal Indonesia, untuk dipadukan dengan strategi Pop Mart kedepannya” ujarnya. Minat ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi karya kreatif Tanah Air untuk menjangkau pasar global. Melalui langkah ini, pemerintah ingin memastikan pembangunan ekonomi kreatif berlangsung merata di seluruh wilayah.