JAKARTA, Cobisnis.com – Bankir terkemuka Rusia dan sekutu lama Presiden Vladimir Putin, German Gref, menyatakan bahwa Rusia perlu menarik jutaan migran terampil guna mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 3,2% serta menjaga keberlanjutan ekonomi nasional.
Dalam pertemuan Dewan Negara untuk Kebijakan Demografi dan Keluarga, CEO Sberbank ini menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi hanya dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas atau memperluas tenaga kerja.
“Tanpa pertumbuhan ekonomi, tidak ada yang bisa berjalan. Kita tidak akan mampu menyelesaikan masalah sosial maupun lainnya. Kita harus tumbuh setidaknya setara dengan rata-rata global, yaitu 3,2% per tahun hingga 2030,” ujar Gref.
Sejak perang di Ukraina dimulai, Rusia mengalami kekurangan tenaga kerja parah di berbagai sektor akibat ratusan ribu orang bergabung dengan militer. Insentif besar bagi relawan tentara juga memicu lonjakan upah.
Menurut Sberbank, pertumbuhan ekonomi Rusia diperkirakan turun menjadi 0,8% pada 2025, jauh di bawah capaian 4,3% tahun lalu. Dengan suku bunga tinggi dan investasi terbatas akibat sanksi Barat, Gref menilai satu-satunya jalan realistis adalah menarik tenaga kerja asing berketerampilan tinggi.
Namun, isu migrasi masih sensitif secara politik di Rusia. Negeri itu selama ini bergantung pada pekerja dari negara-negara Asia Tengah untuk sektor konstruksi dan layanan publik, tetapi pembatasan migrasi diperketat pasca serangan mematikan di gedung konser Moskow tahun 2024.
“Sayangnya, kita justru menarik tenaga kerja berkemampuan rendah, sementara para profesional berpengalaman banyak yang meninggalkan Rusia sejak perang dimulai,” kata Gref. Ia pun mendorong pemerintah untuk mencari profesional berkualitas dari luar negeri dan memberi insentif agar mahasiswa asing mau menetap di Rusia setelah lulus.