JAKARTA, Cobisnis.com – Penjara Alcatraz, yang berdiri di pulau kecil Teluk San Francisco, dikenal sebagai salah satu penjara paling ketat dan ekstrem di Amerika. Letaknya yang terpencil membuat pelarian menjadi sangat sulit.
Alcatraz menampung para penjahat paling berbahaya, termasuk gangster Al Capone dan Robert Stroud alias “Birdman of Alcatraz”. Selama operasional 1934–1963, tidak ada narapidana yang resmi berhasil kabur, meski ada beberapa percobaan terkenal.
Sel di Alcatraz dirancang sangat kecil, sekitar 5×9 kaki, dan beberapa narapidana harus tinggal sendirian dalam jangka panjang. Kondisi ini menimbulkan tekanan psikologis yang tinggi.
Biaya operasional penjara di pulau ini sangat besar. Semua kebutuhan seperti makanan, air, listrik, dan staf harus diangkut dari daratan, membuat pemerintah akhirnya menutup Alcatraz pada 1963.
Meski keras, narapidana tetap bisa mengikuti beberapa kegiatan seperti kelas edukasi, membaca buku, dan olahraga. Kegiatan ini penting untuk menjaga ketertiban dan kesehatan mental mereka.
Alcatraz dikelilingi arus Teluk San Francisco yang deras dan air super dingin, sehingga banyak yang percaya bahkan jika narapidana berhasil kabur, nyawa mereka bisa terancam sebelum mencapai daratan.
Penjara ini kini menjadi objek wisata populer dan banyak diangkat ke film maupun buku. Salah satu yang terkenal adalah Escape from Alcatraz (1979) yang dibintangi Clint Eastwood.
Nama “Alcatraz” sendiri berasal dari bahasa Spanyol, alcatraces, yang berarti pelikan besar. Dahulu pulau ini dikenal karena populasi burung lautnya yang melimpah.
Selain sejarah kriminal, Alcatraz juga memiliki sisi politik. Pulau ini pernah ditempati oleh aktivis penduduk asli Amerika pada 1969–1971 sebagai bentuk protes dan klaim hak atas tanah.
Alcatraz tetap menjadi simbol kerasnya sistem hukum dan penahanan di Amerika, sekaligus ikon budaya populer dan destinasi wisata yang mendunia.