JAKARTA, Cobisnis.com – Perusahaan otomotif Ford Motor Co. (F.N) pada Kamis mengumumkan bahwa mereka membatalkan rencana untuk mengklaim kredit pajak sebesar $7.500 untuk mobil listrik (EV) yang disewakan melalui dealer, setelah subsidi federal berakhir pada 30 September.
“Ford tidak akan mengklaim kredit pajak EV, tetapi kami akan mempertahankan skema pembayaran sewa kompetitif seperti yang ada di pasar saat ini,” kata seorang juru bicara Ford. Langkah ini mengikuti keputusan serupa dari General Motors (GM.N) yang diambil sehari sebelumnya.
Sementara beberapa produsen mobil lain seperti Hyundai dan Stellantis menawarkan potongan harga tunai langsung guna menutupi selisih harga bagi konsumen, Ford dan GM sempat menyiapkan strategi berbeda.
Melalui lembaga pembiayaan internal mereka Ford Credit dan GM Financial kedua perusahaan awalnya berencana membeli kendaraan listrik dari stok dealer, kemudian mengajukan klaim kredit pajak $7.500 ke pemerintah, dan memasukkan insentif tersebut ke dalam kontrak sewa (lease) pelanggan. Namun kini rencana tersebut dibatalkan sepenuhnya.
Untuk pelanggan yang ingin membeli kendaraan listrik, Ford Credit tetap menawarkan pembiayaan 0% hingga 72 bulan serta berbagai insentif tambahan, ujar juru bicara perusahaan.
Menurut sumber Reuters, GM menghentikan programnya setelah muncul keberatan dari Senator Partai Republik Bernie Moreno dari Ohio mantan dealer mobil yang aktif dalam kebijakan otomotif nasional. Belum jelas alasan Ford membatalkan rencananya.
Kedua raksasa otomotif itu diketahui merancang strategi kredit pajak tersebut setelah berdiskusi dengan pejabat Internal Revenue Service (IRS), sebagaimana dilaporkan Reuters sebelumnya.
Beberapa eksekutif industri, termasuk CEO Ford Jim Farley, telah memperingatkan bahwa penjualan mobil listrik akan turun tajam tanpa adanya kredit pajak federal. Namun, pemimpin otomotif lain seperti CEO Hyundai Motor North America menilai pasar EV masih cukup tangguh untuk bertahan tanpa subsidi besar.