Jamkrindo

Rockefeller Foundation Apresiasi Inovasi Polri dalam Program Makan Bergizi Gratis

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 10 Oct 2025, 18:44 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung visi Asta Cita Presiden melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini diwujudkan dengan pembangunan Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri, yang kini menjadi pionir dalam sistem penyediaan pangan bergizi dan aman di Indonesia.

Kinerja Polri dalam mengembangkan model distribusi makanan bergizi mendapat apresiasi tinggi dari Rockefeller Foundation, lembaga filantropi global asal Amerika Serikat yang menaruh perhatian besar pada isu pangan dan kesehatan masyarakat. Kunjungan langsung ke SPPG Polri Pejaten, Jakarta Selatan, menjadi bukti pengakuan atas inovasi tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, Elizabeth Yee, Executive Vice President Rockefeller Foundation untuk bidang Program Strategy, meninjau seluruh aspek operasional SPPG. Mulai dari proses produksi makanan, sistem bisnis sosial yang diterapkan, hingga pengawasan ketat terhadap keamanan pangan. Rockefeller Foundation menilai model yang dibangun Polri menunjukkan efisiensi tinggi dan keselarasan dengan praktik berkelanjutan.

Mereka juga menyoroti integrasi teknologi hidroponik sebagai bagian dari sistem ketahanan pangan yang dikembangkan Polri. Selain memperkuat ketersediaan bahan baku, inovasi ini juga mendorong efisiensi biaya produksi serta memperpendek rantai pasok pangan, yang berpotensi menekan harga bahan baku di pasaran.

SPPG Polri Pejaten memiliki kapasitas produksi hingga 3.000 porsi makanan per hari, yang disiapkan dengan standar keamanan dan higienitas tinggi. Dalam konteks ekonomi pangan, angka ini menunjukkan potensi multiplier effect terhadap sektor pasokan bahan pangan lokal, mulai dari petani, peternak, hingga pelaku usaha mikro yang menjadi mitra penyedia.

Konsep security food yang diterapkan menjadi salah satu daya tarik utama. Polri memastikan seluruh makanan tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga memenuhi standar halal dan sanitasi air. Pendekatan ini menempatkan SPPG sebagai model tata kelola pangan bergizi yang tak hanya efisien, tetapi juga etis dan inklusif.

Menurut Brigjen Pol. Ihsan Amin, perwakilan Satgas MBG Polri, program ini dirancang sebagai model bisnis sosial berkelanjutan. Melalui pemberdayaan masyarakat lokal dan transparansi distribusi, Polri memastikan manfaat program MBG dapat menjangkau masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Kami tidak sekadar membangun dapur umum. Ini adalah sistem pangan sosial yang dirancang untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat sekitar dan memastikan pemerataan gizi nasional,” ujar Ihsan Amin. Ia menegaskan, SPPG menjadi bukti konkret bahwa Polri berperan aktif dalam pembangunan sosial dan ketahanan pangan nasional.

Keberhasilan SPPG Pejaten menandai langkah strategis Polri dalam memperkuat sektor pangan di luar fungsi keamanannya. Model ini berpotensi diadopsi oleh berbagai lembaga pemerintah dan swasta untuk mempercepat implementasi program pangan bergizi berkelanjutan di seluruh Indonesia.

Langkah Polri ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya pada misi memperkuat ketahanan pangan dan pemerataan pembangunan. Dengan dukungan Rockefeller Foundation dan berbagai pihak, program MBG Polri diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan sistem pangan nasional yang tangguh, aman, dan berkeadilan sosial.